KTR Indonesia

Singkat, Tepat, Jelas

Dugaan Pungli Bansos di Tangerang, Petugas Pendamping PKH Diperiksa Polisi

KTR INDONESIA – Kasus dugaan pemotongan bansos PKH warga di Tangerang terus diusut polisi. Total sudah ada 12 orang yang diperiksa polisi.

“Ada 12 orang. Dari pihak warga dan saksi yang ada di sana,” kata Kasubag Humas Polres Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim saat dihubungi detikcom, Rabu (4/8/2021).

Selain dari pihak warga, polisi telah memeriksa petugas pendamping PKH (Program Keluarga Harapan). Namun Rachim belum memerinci jumlah petugas pendamping PKH yang telah dimintai keterangan.

“Sudah, sudah (petugas pendamping PKH diperiksa). Jadi yang terkait itu sudah dimintai keterangan,” katanya.

Hingga saat ini belum ada penetapan tersangka dari dugaan pungli bansos di Tangerang. Polisi masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari warga dan saksi-saksi lain.

Penyelidikan ini bermula saat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terkejut mendapati ada penerima bantuan sosial (bansos) yang dimintai uang kantong kresek hingga bantuan yang diterima dipotong. Temuan itu saat dia berkunjung ke daerah perumahan warga di Karang, Tangerang, pada Rabu (28/7).

Risma pun meminta masyarakat penerima bansos, baik Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Program Sembako, menolak jika diminta pungutan dalam bentuk apa pun.

Adanya uang kantong kresek dan pemotongan bansos itu diketahui Risma saat melakukan inspeksi mendadak di RT 03 RW 03 Kota Tangerang, Banten, Rabu (28/7).

Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Sejauh ini polisi menemukan dugaan adanya pemotongan bansos sebesar Rp 100 ribu.

Temuan itu usai polisi melakukan klarifikasi kepada lima warga pada Kamis (29/7). Salah satu warga mengaku hanya mendapatkan bansos sebesar Rp 500 ribu per 3 bulan. Padahal nilai bansos itu seharusnya Rp 600 ribu per 3 bulan.

Lima warga yang sebelumnya telah diklarifikasi ini kemudian menyebutkan nama petugas pendamping PKH yang bertanggung jawab dalam penyaluran bansos di daerah mereka.

“Dari 5 warga penerima bansos PKH tersebut menyebutkan bahwa pendamping PKH di wilayahnya yaitu Maryati dan M. Aminullah,” ujar Abdul Rachim kepada wartawan, Jumat (30/7).