KTR INDONESIA – Artis senior, Yati Octavia, memilih jualan martabak daripada main film. Apa alasannya?
Yati Octavia merupakan artis ngetop sejak era 1970-an. Ia pernah menjadi artis Indonesia dengan bayaran termahal.
Yati memulai karirnya di dunia keartisan sejak usia 18 tahun. Selama kurang lebih 50 tahun ia mendedikasikan dirinya sebagai seorang artis.
Pahit manisnya dunia peran pernah dirasakannya. Ia mengaku masih bahagia saat terlibat dalam kegiatan syuting.
Hingga kini, Yati Octavia masih mendapat tawaran tampil di sinetron. Bahkan baru-baru ini ia mengikuti syuting di tengah pandemi COVID-19.
Meski begitu, Yati Octavia diam-diam telah mempersiapkan untuk masa depannya. Ia sadar, perubahan di dunia akan terjadi.
“Jadi kalau saya harus mundur dari panggung hiburan, ya aman saja. Sejak 30 tahun yang lalu saya sudah mempersiapkan diri seandainya sudah tidak di film lagi. Saya sudah siap,” kata Yati Octavia beberapa waktu lalu.
Menyinggung soal tawaran main di film layar lebar, Yati Octavia mengaku pernah merasakan seperti tak dihargai. Ia pernah menolak tawaran tampil di film karena merasa tak cocok dari angka bayarannya.
“Mereka enggak menghormati. Saya sudah susah payah membangun karir, dari kecil sampai sekarang, tapi terkadang enggak ada nilainya. Jadi lebih baik enggak usah saja. Lebih baik di sinetron saja,” ujarnya.
Ia kini membuka usaha bersama suaminya, Pangki Suwito. Mereka membuka usaha di bidang kuliner.
“Awalnya saya diangkat menjadi komisaris di satu perusahaan. Nah, di restoran itu ada martabak. Saat itu saya usul, bikin beberapa gerai saja. Sekarang ini sudah ada 50 gerai,” ucap bintang sinetron ‘Jihan’ ini.